Tembung saroja yaiku – Tembung saroja merupakan salah satu tetembungan yang terdapat dalam kawruh Bahasa Jawa dan sudah biasa digunakan oleh masyarakat Jawa dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan generasi milenial saat ini juga telah terbiasa menggunakannya namun tidak menyadari. Sebagai orang Jawa, penting bagi anda mengenal bahasa Jawa. Berikut ini adalah berbagai contoh tembung saroja beserta penjelasannya.
Daftar Isi
Pengertian Tembung Saroja
Secara harfiah, tembung saroja terdiri dari dua kata yang berbeda, yaitu tembung yang berarti “kata” dan saroja yang berarti “rangkap”.
Jadi tembang saroja adalah dua kata yang mengandung arti sama atau hampir sama dan digabungkan menjadi satu serta digunakan secara bersamaan. Adapun fungsi dari tembung saroja adalah kata kedua untuk menguatkan atau menegaskan arti kata yang pertama.
Di dalam Bahasa Indonesia sendiri , kita semua sering sekali menggunakan kata ganda yang bersamaan namun secara keilmuan tidak tertata seperti halnya dalam kasustraan Jawa.
Contoh Tembung Saroja dalam Bahasa Indonesia :
- Gelap gulita – Gelap sekali
- Porak poranda – Hancur total
- Gundah gulana – Gundah sekali
Tembung Saroja Yaiku
“Tembung saroja yaiku tembung loro kang padha tegese utawa meh padha tegese banjur digawe bebarengan dadi siji. “
Contoh Tembang Saroja dalam Bahasa Jawa :
- Ajur mumur : Ajur banget
- Ayem tentrem : Damai sejahtera
- Abang Branang : Merah sekali
Saat ini tidak banyak generasi milenial yang masih melestarikan keilmuan bahasa Jawa, meski secara prakteknya telah biasa digunakan. Sehingga di dalam dunia pendidikan sendiri, khususnya Jawa Tengah hingga Jawa Timur, Bahasa Jawa selalu masih menjadi kurikulum untuk muatan lokal.
Contoh / Tuladha Tembung Saroja
Berikut ini adalah contoh contoh tembang saroja lengkap dari hurup A – Z yang dapat membantu anda dalam mengerjakan berbagai tugas di sekolah. Tak hanya itu saja, di bawah juga dilengkapi tembung saroja dengan berbagai contoh kalimat yang mengandung tembung saroja.
A
|
B
|
C
|
D
|
E
|
G
|
I
|
J
|
K
|
L
|
M
|
N
|
O
|
P
|
R
|
S
|
T
|
U
|
W
|
Contoh Ukara Tembung Saroja Lan Tegese
Masyarakat Jawa, terutama Jawa Tengah hingga Jawa Timur yang setiap hari berdialog menggunakan Bahasa Jawa secara sadar maupun tidak sadar telah biasa mengucapkan tembung saroja. Sebenarnya, ada banyak contoh kalimat yang mengandung tembung saroja dalam kawruh bahasa Jawa, namun yang bisa terdengar di masyarakat terbatas.
Berikut ini adalah beberapa contoh kalimat yang menggunakan tembung saroja beserta artinya :
1. Abang Branang : tegese yaiku abang banget utawa abang nemen.
Contoh : Si Adi lek nangis sampe raine abang mbranang. ( Adi jika menangis wajahnya sampai merah sekali)
2. Ayem tentrem : tegese yaiku uripe tansah kepenak, tentrem lan makmur.
Contoh : Pak Sulaiman sekeluarga saiki uripe wis ayem tentrem. ( Pak Sulaiman dan keluarga sekarang hidupnya telah tenang dan tentram)
3. Babak bundas : tegese yaiku bundas kabeh utawa babak belur.
Contoh : Putra tiba saka numpak motor raine babak bundas. (Putra jatuh dari mengendarai motor wajahnya hingga babak belur)
4. Peteng dedet : tegese yaitu peteng nemen utawa gelap gulita.
Contoh : Ing desane mbah lek bengi peteng dedet amerga jarang ana lampu. ( Di desa mbah saya, jika malam gelap gulita karena jarang sekali ada lampu)
5. Gemah RIpah : tegese yaiku subur makmur.
Contoh : Ing musim ini sawahe padha gemah ripah loh jinawi mula panene akeh. ( Pada musim ini sawah pada subur makmur , makanya hasil panennya banyak)
6. Padhang jingglang : tegese yaiku terang banget utawa terang nemen.
Contoh : Wengi iki bulane padhang jingglang. ( Malam ini bulannya terang sekali)
7. Bunder seser : tegese yaiku bunder nemen utawa bunder banget.
Contoh : Raine Ani bunder seser persis marang bapak ibune. ( Wajahnya Ani bulat sekali persis seperti orang tuanya)
8. Raja Kaya : tegese yaiku kewan ingon-ingonan kaya sapi, wedus, kebo.
Contoh : Mbahku ing desa duwe ingon-ingon raya kaya akeh. ( Kakeh nenek di desa memiliki peliharaan yang banyak)
9. Tahu tempe : tegese yaiku tahu karo tempe.
Contoh : Ibu senengane masak lawuh tahu tempe. (Ibu suka memasak lauk tahu dan tempe)
10. Putih memplak : tegese yaiku putih nemen utawa putih banget.
Contoh : Raine Ani iku ayu lan putih memplak . ( Wajahnya Ani itu cantik dan putih sekali)
11. Dadi bocah kudu andhap asor marang Bapak IBu
Artinya : Jadi anak harus rendah hati kepada orang tua
12. Bocah saiki ora nduwe tata krama blas merang wong tua
Artinya : Anak muda sekarang tidak memiliki tata krama sama sekali kepada orang tua.
Demikianlah pengertian dan contoh-contoh tembung saroja. Kemungkinan besar masih banyak tembung saroja yang mungkin tidak terdaftar di atas namun digunakan dalam percakapan sehari-hari dalam kehidupan masyarakat Jawa.
Semoga informasi di atas dapat menjadi referensi anda dalam mempelajari dan melestarikan bahasa Jawa maupun untuk tugas sekolah. Semoga bermanfaat…
Terimakasih banyak untuk ilmunya