Labu destilasi merupakan salah satu alat destilasi yang tidak jauh berbeda dengan labu alas bulat. Pada labu destilasi terdapat pipa kearah sisi yang akan disambungkan dengan alat gelas pendingin pada saat digunakan untuk keperluan destilasi. Nah, apakah sajakah fungsi dari labu ini ? dan bagaimana juga cara menggunakan labu destilasi ?
Daftar Isi
Labu Destilasi
Destilasi atau penyulingan merupakan suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kemudahan atau kecepatan menguap (volatilitas) bahan. Dalam proses penyulingan, campuran zat akan dididihkan terlebih dahulu sehingga menguap, kemudian uap ini akan didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan.
Zat yang mempunyai titik didih lebih rendah maka akan menguap terlebih dahulu dan sebaliknya. Metode ini termasuk dalam unit operasi kimia jenis perpindahan massa. Dimana penerapan prosesnya didasarkan terhadap teori jika pada suatu larutan, masing-masing komponen akan menguap pada titik didihnya.
Model ideal distilasi didasarkan terhadap Hukum Raoult serta Hukum Dalton. Sementara untuk alat destilasi sendiri ada beberapa, salah satunya adalah labu destilasi. Alat ini memiliki pipa ke arah sisi yang akan disambungkan pada alat gelas pendingan ketika digunakan untuk keperluan penyulingan.
Fungsi Labu Destilasi
Sesuai dengan metodenya, labu destilasi ini tentunya memiliki fungsi untuk sebagai alat penyuling. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah rincian dari fungsi labu destilasi.
1. Memisahkan Larutan
Salah satu fungsi destilasi ialah memisahkan larutan ke dalam masing-masing komponennya, sehingga ketika dua larutan dicampur, melalui proses inilah komponen dari masing-masing larutan dapat kembali dipisahkan secara sempurna.
2. Memisahkan Bahan Kimia Beda Kecepatan Menguap
Selain memisahkan larutan yang memiliki komponen berbeda, alat destilasi juga berfungsi untuk memisahkan bahan kimia yang memiliki perbedaan titik didih pada komponen zatnya. Dimana zat kimia yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dahulu, dan bahan kimia yang memiliki titik didih tinggi akan menguap lebih lama.
3. Memurnikan Senyawa
Satu lagi fungsi dari destilasi yang bisa didapatkan dari alat labu destilasi yakni untuk memurnikan senyawa. Yang mana alat ini dapat membantu memurnikan senyawa yang memiliki titik didih berbeda, sehingga dihasilkan senyawa yang mempunyai kemurnian tinggi.
Itulah beberapa fungsi dari proses destilasi yang bisa didapatkan dengan menggunakan alat-alat destilasi, termasuk labu destilasi.
Cara Menggunakan Labu Destilasi
Jika dideskripsikan secara lengkap, labu destilasi merupakan alat yang berfungsi sebagai wadah atau tempat meletakkan suatu campuran zat cair yang akan disuling atau didestilasi.
Jadi cara penggunaanya pun sangat simple. Anda hanya perlu meletakan campuran zat cair tersebut ke dalam alat ini.
Selanjutnya pipa di sisi labu akan dihubungkan dengan alat lain untuk menyalurkan uap atau hasil destilasinya. Pemasangan ini harus tepat agar hasil penyulingan bisa sempurna.
Bagian-Bagian Alat Destilasi dan Fungsinya
Dalam proses destilasi atau penyulingan, alat yang digunakan bukan hanya satu atau dua buah saja, namun ada beberapa alat yang digunakan secara bersamaan dalam sekali proses penyulingan. Berikut ini adalah beberapa bagian alat destilasi serta fungsinya.
1. Labu Destilasi
Merupakan alat yang berfungsi sebagai tempat atau wadah suatu campuran zat cair yang hendak didestilasi.
2. Steel Head
Merupakan alat yang berfungsi sebagai penyalur gas atau uap yang akan masuk pada alat pendingin (kondensor).
3. Thermometer
Umumnya digunakan untuk mengukur suhu uap zat cair yang hendak didestilasi selama proses penyulingan tersebut berlangsung.
4. Kondensor
Merupakan alat yang berfungsi untuk aliran uap hasil reaksi serta untuk aliran air keran.
5. Labu Didih
Merupakan alat yang berfungsi sebagai wadah sampel. Sebagai contoh untuk memisahkan air dan alkohol.
6. Adaptor
Merupakan alat yang berfungsi untuk menyalurkan hasil destilasi yang telah terkondisi untuk disalurkan ke penampung yang sudah tersedia.
7. Pipa Dalam
Yakni alat yang berupa pipa destilasi.
8. Mantel
Merupakan alat yang berfungsi untuk memanaskan bahan kimia yang ada di dalamnya.
Prinsip Kerja Destilasi
Prinsip kerja dari proses destilasi ialah pemisah dua zat atau lebih yang memiliki titik didih berbeda. Jika zat-zat yang dipisahkan memiliki titik didih yang berbeda jauh, maka bisa digunakan metode isolasi biasa.
Zat cair yang memiliki titik didih rendah akan lebih cepat terdestilasi dibandingkan zat cair yang memiliki titik didih tinggi. uap zat yang sifatnya volatile serta memiliki titik didih rendah akan masuk ke dalam pipa di kondensator (terjadi proses pendinginan), kemudian akan turun berupa tetesan-tetesan ke dalam penampung atau yang disebut dengan destilat.
Dalam hal ini alkohol yaitu etanol dan methanol yang masing-masing dicampur dengan air dan akan terdestilasi lebih dulu.
Campuran antara methanol dan air diaduk dalam labu destilasi kemudian didestilasikan dengan memanaskan campuran zat tersebut menggunakan hot plate. Uap yang dihasilkan merupakan uap hasil dari zat yang memiliki titik didih rendah, yakni methanol dan etanol pada kedua percobaan.
Uap ini nantinya akan diembunkan dengan bantuan alat kondensor yang fungsinya adalah sebagai pendingin uap. Cairan tersebut kemudian akan menetes ke dalam labu elenmeyer.
Prinsip pemisahan campuran yang melalui dua fase, yaitu gas menjadi fase cair dan dinamakan dengan proses destilasi. Perbedaan titik didih serta tekanan uap membuat kedua campuran zat ini terpisah. Semakin tinggi tekanan uapnya, maka titik didih cairan tersebut akan semakin tinggi.
Penguapan sendiri dipengaruhi oleh titik cairan tersebut. Jadi carian yang mempunyai titik didih rendah akan mengalami proses mendidih lebih cepat dibandingkan zat yang memiliki titik didih tinggi.
Yuk, pelajari juga apa saja fungsi alat alat laboratorium yang lain seperti Corong Gelas dan tabung reaksi beserta cara penggunaanya.
Jenis Destilasi
Ada beberapa jenis destilasi yang bisa Anda pelajari, yakni:
Destilasi Sederhana
Destilasi sederhana dipakai dalam proses pemisahan zat cair dengan titik didih rendah, atau untuk memisahkan minyak dengan zat cair maupun zat cair dengan zat padat. Hasil yang diperoleh dari proses destilasi ini tak benar benar murni.
Destilasi Bertingkat
Destilasi bertingkat dipakai untuk senyawa/zat yang mempunyai titik didih berdekatan. Sebenarnya jenis ini sangat mirip dengan destilasi sederhana, hanya saja ada perbedaan pada kolom fraksionasinya.
Destilasi Uap
Destilasi uap dipakai untuk campuran zat cair yang mempunyai titik didih hingga 200 derajat celcius atau bahkan lebih. Tak hanya itu, destilasi ini juga bisa digunakan untuk zat yang tak larut di air pada semua temperature namun bisa didestilasikan dengan air.
Destilasi Vakum
Destilasi vakum dipakai apabila senyawa yang hendak didestilasikan tidak stabil, yakni dapat terdekomposisi saat mendekati atau sebelum titik didihnya, atau campuran dengan titik didih di atas 150 derajat celcius.
Destilasi Azeotrop
Destilasi azeotrop dipakai untuk mengelompokkan campuran azeotrop (dua komponen atau lebih yang sukar dipisahkan karena setiap komponen tersebut mempunyai titik didih konstan). Pada proses destilasi azeotrop, senyawa lain yang dapat memisahkan ikatan azeotrop akan digunakan.
Destilasi Kering
Destilasi kering ialah destilasi digunakan guna memanaskan material padat sehingga didapatkan fasa cair dan juga uapnya.
Enam jenis destilasi di atas sebenarnya memiliki perbedaan utama pada zat atau komponen yang hendak didestilasi. Meski beberapa jenis destilasi juga menggunakan alat atau komponen tambahan yang digunakan dalam proses penyulingan.
Penutup
Sekian pembahasan tentang labu destilasi dan berbagai alat destilasi lain. Jadi dengan beragam alat destilasi tersebut, proses destilasi bisa dilakukan dengan lancar untuk mendapatkan hasil penyulingan komponen yang sempurna.
Baca juga pembahasan lengkap tentang neraca analitik.